Jakarta – Kerinduan masyarakat Indonesia terhadap Presiden Soeharto, nampaknya akan terobati dengan munculnya trah cendana di kancah perpolitikan Indonesia melalui Partai Berkarya. Dilansir dari detiknews, Pengamat politik Rico Marbun menilai Partai Berkarya bakal menjadi momen ‘Cendana Returns’ di kancah politik. Rico menyebut partai itu bisa menjadi penawar bagi masyarakat yang rindu masa-masa kejayaan kepemimpinan Soeharto, apalagi di saat ekonomi yang sedang menurun ini.
“Secara timing, Cendana Returns sudah tepat. Secara kondisi eksternal, kondisi ekonomi yang lemah dan terus memburuk membuat publik mulai merindukan kejayaan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto,” kata Rico, Sabtu (21/7/2018).
Rico kemudian mengenang masa-masa kejayaan Partai Golkar di era Orde Baru akhirnya mulai tumbang saat reformasi. Sejak saat itu, dari tahun ke tahun partai berlambang beringin itu mengalami penurunan elektabilitas.
“Semenjak 1999 Partai besutan Soeharto, Golkar memang sedang dalam kondisi paling lemah. Dari banyak survei, suara Golkar terus mengalami penurunan. Pergantian Ketum berkali-kali dan kasus e-KTP yang membelit cukup melukai elektabilitas Golkar. Bahkan dukungan terbuka terhadap Jokowi yang dilakukan secara terbuka juga belum mampu menyelematkan suara partai Golkar,” tuturnya.
Rico mengatakan berbagai masalah internal di Partai Golkar serta kondisi ekonomi Indonesia yang menurun memberikan peluang bagi Partai Berkarya untuk mengambil simpati masyarakat. Apalagi target konstituen Golkar dan Berkarya dinilai sama.
“Dua momen ini kelemahan internal partai dan kondisi ekonomi yang membuat kembalinya trah Cendana dalam kancah politik menjadi menarik dan layak diperhitungkan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, bergabungnya seluruh anak Soeharto ditandai dengan sebuah foto. Siti Hardiyanti Indra Rukmana (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek), Tommy, dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek), berjejer sambil membuat tanda angka ‘7’ dengan tangan masing-masing. Tujuh adalah nomor urut Berkarya sebagai peserta pemilu.
Untuk diketahui, setelah Tommy resmi menjadi Ketum Berkarya, Titiek yang mulanya merupakan kader Golkar akhirnya memutuskan bergabung. Kini Titiek menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Berkarya dan maju nyaleg bersama Tommy, dan menantu Tutut yakni Muhammad Ali Reza.
(net/red)