Banteng Muda Indonesia (BMI) Lampung mengajak anak muda agar memperhatikan rekam jejak calon-calon pemimpin, menghindari politik uang dan wajib menyalurkan suaranya pada pemilihan umum 2024 mendatang.
Pasalnya, satu suara anak muda sangat menentukan masa depan bangsa. Apalagi dalam Pemilu 2024, daftar pemilih tetap (DPT) didominasi oleh anak muda.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Umum DPD BMI Lampung Irwansyah Agung, Senin (31/07/2023).
“Anak muda, memiliki hak yang sama dengan presiden, menteri, gubernur dan semua kalangan dalam hak menyalurkan pilihan. Oleh karena itu, menurutnya anak muda tidak boleh diam dan wajib menyampaikan suaranya,” tegas Politisi PDIP putra daerah Lampung Utara itu.
Ia mengingatkan, jangan sampai suara anak muda disalahgunakan. Tidak memilih pemimpin yang tepat dalam proses pemilihan. Karena hal itu berhubungan langsung dengan nasib masyarakat dalam 5 tahun kedepan.
BMI sayap kepemudaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melalui sekretarisnya itu mengatakan, anak muda juga harus menghindari politik uang yang sudah menjamur.
“Selain itu, sebelum memilih, perlu mencermati calon-calon pemimpin agar mengetahui rekam jejaknya. Kepeduliannya kepada masyarakat serta mencari tahu orang-orang yang memiliki keberpihakan terhadap rakyat dan bagaimana visi dan misinya,” jelas Bacaleg PDIP dapil Lampung Utara dan Waykanan itu.
Irwansyah Agung menilai seluruh aspek masyarakat berkaitan langsung dengan politik. Sebagai contoh, kebijakan terkait UMKM, kebijakan terkait keberpihakan pada kaum perempuan, kebijakan terkait kesejahteraan wong cilik dan kebijakan lainnya ditentukan oleh politik. Tentu, setiap langkah kebijakan politik itu langsung berdampak kepada masyarakat.
Menurutnya juga para pemilih mileneal, cenderung belum memiliki pilihan yang mantap terkait calon-calon pemimpin mendatang. Pilihannya masih sangat rentan berubah-ubah.
Sekretaris ESI Provinsi Lampung ini juga menjelaskan, berdasarkan tugas yang diperintahkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terhadap kader PDI Perjuangan, kader wajib turun langsung ke bawah. Tujuannya untuk mengenal, menyapa dan mendengar aspirasi masyarakat. (*/red)