Terus bertambahnya korban positif terjangkit virus Corona (Covid-19) di Lampung membuat pilu hati Bakal Calon Wali Kota Bandar Lampung periode 2021-2024, Firmansyah Y Alfian.
Ditambah lagi ketika melihat mental oknum kepala daerah yang hanya bergantung dengan pemerintah pusat dalam menangani virus mematikan tersebut.
Rektor IIB Darmajaya itu berharap dalam menangani penyebaran covid-19 pemerintah daerah khususnya di Lampung mestinya tidak hanya sebatas menunggu bantuan dari pemerintah pusat. Kepala daerah harus mengambil sikap seperti mengalihkan anggaran proyek infastruktur untuk mengatasi masalah penyebaran covid-19 agar lebih optimal.
“Saya juga tidak mengerti kenapa mereka (kepala daerah, red) tidak melakukan hal demikian. Apa menunggu banyak jatuh korban dulu?” tanya Firmansyah, Jum’at (27/3/2020).
Firmansyah meyakini di Lampung khususnya Kota Bandar Lampung sudah banyak yang terjangkit virus mematikan tersebut. Hanya saja pemerintah masih lambat dalam melakukan penanganan sehingga yang ketahuan positif terjangkit virus tersebut baru empat orang.
“Saya yakin warga Lampung, khususnya Bandar Lampung sudah banyak yang terjangkit Corona. Hanya saja, lambatnya penanganan sehingga informasi terbaru ada empat orang yang dinyatakan positif,” kata Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Lampung itu.
Bang Firman—panggilan akrab Firmansyah—mengaku salut dengan Pemda Makassar yang berani mengambil kebijakan sendiri untuk melindungi warganya menghadapi pandemi Corona. “Jika kita terlalu mengandalkan pemerintah pusat, saya khawatir virus corona akan semakin sulit ditanggulangi,” kata mantan anggota DPRD Lampung itu.
Di lain pihak, Bakal Calon Wakil Wali Kota Bandar Lampung Prof. Dr. Bustomi Rosadi, juga mengusulkan pemerintah daerah harus cepat mengambil langkah konkret mengatasi virus mematikan ini.
“Kami sampai meliburkan semua kegiatan tim pemenangan Bandar Lampung Cerdas Berjamaah selama dua pekan, guna membantu pemerintah menangani penyebaran virus Corona,” kata dia.
Menurut pakar tata kelola air perkotaan itu, pimpinan Kampus IIB Darmajaya bahkan sudah mengalihkan proses belajar mengajar ke rumah sejak 23 Maret lalu. “Ya, sampai 15 April mendatang, proses belajar mengajar kami alihkan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi. Begitu juga dengan karyawan IIB Darmajaya, semua bekerja dari rumah,” kata Prof. Bustomi.
Hal itu, lanjut Bustomi, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang sudah dirasakan di Bandar Lampung. “Jika bukan kita siapa lagi yang akan membantu pemerintah pusat mengatasi pendemi ini. Saya juga mengimbau masyarakat Bandar Lampung untuk sama-sama memerangi Virus Corona dengan bekerja dan belajar dari rumah,” kata Prof. Bustomi.