Pilgub Lampung memang luar biasa. Intrik-intrik politik yang disajikan para elit partai membuat Pilgub Lampung semakin menarik untuk diamati.
Salut dengan strategi bakal calon (Balon) incumbent Muhammad Ridho Ficardo, bermain di detik akhir. Sepertinya itu sengaja dia lakukan untuk membersihkan pasukannya dari penghianat.
Perlahan, waktu akhirnya menyingkap tabir. Dalam barisan yang sama, siapa lawan dan siapa kawan kini nampak sudah.
Tak perlu diusir. Syahwat politik yang memuncak nampaknya menggadaikan kesetiaan pria-pria bermuka masam.
Syahwat menduduki jabatan yang lebih tinggi, nampaknya membuat mereka tinggi hati. Membuat mereka tak santun berpolitik. Nampaknya mereka lupa jika mereka dahulu hanyalah pembantu yang diamanahi jabatan sebagai Kepala Dinas Kehutanan, kemudian bernasib baik mendapatkan rekomendasi menjadi Sekda.
Sedikit menganalisa. Dalam sejarah kontestasi politik di Indonesia, belum pernah ada calon incumbent yang tak mendapatkan perahu untuk kembali maju. Jadi, Mustahil jika Muhammad Ridho Ficardo akan kalah sebelum bertanding.
Sekedar mengingatkan, Partai Gerindra sejak awal memang merekomendasikan Balon Petahana Ridho Ficardo. Begitupun Partai Amanat Nasional (PAN), pernah dipimpin oleh Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, sosok yang sangat dekat dengan Ridho Ficardo.
Pertanyaannya. Dari sekian banyak partai politik yang ada, mengapa hanya Gerindra dan PAN yang hingga detik ini belum memberikan rekomendasi secara resmi. Sepertinya hanya mereka yang tahu jawabannya.
Sedikit catatan. Sehebat apapun para lawan politik Muhammad Ridho Ficardo, baik musuh nyata atau musuh dalam selimut sepertinya mereka akan bertekuk lutut. Satu hal yang tidak dimiliki oleh para Balon lain, dan hanya dimiliki oleh Muhammad Ridho Ficardo yakni pengalaman menjadi pemenang.
Di saat Balon lain masih beretorika untuk menyejahterakan masyarakat Lampung, Ridho sudah berbuat. Sudah mengabdikan dirinya pada masyarakat Lampung selama lima tahun terakhir. Terlebih masyarakat Lampung sudah cerdas, program yang digulirkan Pemerintah Provinsi Lampung di bawah kepemimpinannya dan Bachtiar Basri adalah program yang pro rakyat. Misalnya program di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pertanian, perkebunan dan ekonomi kreatif.
Suka dan tidak suka terhadap kepemimpinan Ridho dan Bachtiar adalah sunatullah. Akan selalu ada perbedaan sudut pandang dalam menyikapi kebijakan pemerintah.
Coretan menjelang tidur
Erlan Heryanto