Bandar Lampung (biinar.com)- Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) terus mencetak mahasiswa berprestasi yang mampu bersaing dengan mahasiswa dari fakultas lain. Salah satunya, Mutiara Nurhaliza berhasil menjadi lulusan terbaik satu pada wisuda periode VI tahun akademik 2023/2024.
Mahasiswi yang akrab disapa Muti didapuk sebagai lulusan terbaik satu dengan skor 380. Mulanya Muti tak pernah berharap menjadi lulusan terbaik. Ia hanya menjalankan perkuliahan dengan usaha maksimal tanpa melihat hasil. Namun ketekunannya membuahkan hasil.
“Untuk menjadi lulusan terbaik proses pertama aku mengajukan diri ke fakultas dan melakukan proses verifikasi IPK, TOEFL, serta sertifikat akademik dan non-akademik. Selain itu ada penilaian berdasarkan masa studi. Selanjutnya dari fakultas diajukan ke tingkat universitas,” pungkas Muti.
Dukungan orang tua Muti yang selalu mengutamakan akademik menjadi motivasi terbesarnya dalam menimba ilmu. Ia menjadikan orang tuanya sebagai panutan sejak kecil hingga sekarang. Bagi orang tua Muti, belajar tidak pernah ada habisnya. Selain itu peran para kakak, dosen, dan teman, juga menjadi faktor pendorong keberhasilannya.
Mahasiswa FH Unila tersebut berpesan untuk jangan terpaku pada hasil usaha hanya untuk mengejar penghargaan. Nikmati dan cintai prosesnya, sehingga pada akhirnya tidak menjadi beban perkuliahan meski ia juga kesulitan membagi waktu antara kuliah, magang, dan mengikuti perlombaan.
“Pengalaman paling berkesan buat aku yakni saat menulis skripsi, karena topik yang diangkat belum pernah dibahas di FH Unila yaitu terkait citizen lawsuit. Selain literaturnya terbatas, banyak juga yang berbahasa asing. Namun akhirnya terlewati karena bantuan para dosen,” tuturnya.
Sebagai mahasiswa yang mengampu konsentrasi hukum perdata, Muti melihat topik citizen lawsuit belum pernah dibahas padahal topik ini sangat populer terutama di Australia, Amerika Serikat. Selain itu, ia menganalisis bagaimana efektivitas mekanisme ini jika diimplementasikan pada hukum di Indonesia.
Dalam manajemen waktu, Muti menggunakan metode eisenhower matrix yang membantu mengatur tugas, sehingga dapat membedakan antara tugas mendesak dan penting yang menghasilkan alur kerja efisien. Rencana ke depan, Muti ingin terjun ke dunia profesional, ia berencana berkarier di multinational company.
“Alasanku ingin berkarier di sana yaitu untuk career growth yang jenjangnya lebih banyak dan luas. Semoga aku bisa berkontribusi pada multinational company dan mengaplikasikan apa yang sudah aku dapat saat kuliah dan magang,” tambahnya.
Raihan prestasi Muti tak hanya saat wisuda. Selama masa perkuliahan ia meraih beasiswa nasional dari Djarum beasiswa plus yang didapatnya dari hasil berkompetisi dengan seluruh mahasiswa di Indonesia. Beasiswa itu tak hanya membantu secara finansial, tapi juga memberikan pelatihan-pelatihan softskill, akademik, dan pelatihan building.
Muti berpesan kepada para mahasiswa untuk tidak berhenti berproses dan mengingat alasan awal memulai semua. Percayakan semua pada proses, cintai prosesnya, karena jika menganggap kuliah sebagai beban pada akhirnya akan menjadi tidak menikmati masa itu hingga akhir.
“Kemudian untuk Unila, semoga menjadi universitas yang lebih unggul dan inovatif, serta mencetak generasi-generasi emas 2045. Aku berterima kasih pada Unila untuk ilmu dan pembelajaran yang sangat tak ternilai harganya. Dari awal menjadi mahasiswa baru hingga menjadi lulusan terbaik,” tandas Muti.