Bandar Lampung (biinar.com)- Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu program Kemrndikbud, di mana para mahasiswa di seluruh Indonesia bisa berkesempatan mengikuti perkuliahan antarkampus, hingga belajar mengenal budaya antarpulau.
Hal itu dirasakan Febrianto, mahasiswa Pendidikan Sejarah Unila angkatan 2021. Ia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program PMM batch empat di Universitas Padjadjaran tahun 2024.
Berawal informasi yang didapat lewat temannya, ia berencana mengikuti PMM batch tiga tahun 2023. Namun, karena terkendala kondisi ekonomi, Febrianto memutuskan menunda rencana tersebut hingga akhirnya berhasil mengikuti program PMM batch empat.
Febri mengatakan, PMM merupakan salah satu program di mana mahasiswa tidak hanya mengikuti kegiatan perkuliahan, tetapi juga menjadi sarana mendapatkan ilmu baru, pengetahuan baru, tempat-tempat baru, hingga teman dan relasi baru.
Febrianto memutuskan mengikuti PMM pada semester enam. Menurutnya, pada semester ini ia belum diwajibkan mengerjakan skripsi sehingga masih bisa mengikuti program MBKM di kampus. Selain itu, ia berkeinginan memperluas pengalaman selain menjalani aktivitas organisasi di kampusnya.
Rasa penasaran membuat Febrianto semakin tertarik mengikuti berbagai kegiatan di PMM batch empat. Ia berpendapat, setiap kampus pasti memiliki atmosfer berbeda dalam perkuliahannya. Bahkan, sebagian besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia justru terletak di pulau Jawa.
Selama PMM, Febri mendapat kesempatan bertemu dan berbaur dengan teman-teman PMM dari seluruh Indonesia, sehingga ia bisa mengenal dan memahami berbagai budaya dan bahasa daerah yang digunakan, hingga mengunjungi berbagai tempat-tempat unik di sekitar kampus dan Kota Bandung.
Dibalik keseruan dan pengalaman yang ia dapatkan, tantangan seperti biaya hidup sempat membuatnya bingung. Namun, berkat bantuan dan solusi dari rekan-rekan sejawatnya membuat Febri makin termotivasi mengikuti program PMM hingga selesai.
Febrianto juga berterima kasih kepada Unila atas kesempatan yang diberikan dan mengajak mahasiswa Unila lainnya ikut program PMM. Jika memiliki peluang, ia berencana melanjutkan program pascasarjana ke Universitas Padjadjaran.
Febrianto berharap, lewat program ini ada banyak mahasiswa yang tertarik dan yakin untuk mengikuti program MBKM, termasuk PMM. “Jangan takut mencoba, disertai belajar, dan berdoa,” ujarnya.(rls)