Labuhan Maringgai – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Edhy Prabowo, melakukan Panen Udang Tambak dalam rangka kunjungan kerja ke Provinsi Lampung, di Labuhan Maringgai, Minggu pagi, (19/07/2020).
Kegiatan panen udang dipusatkan di lokasi tambak Binaan PT. Charoin Pophan (CP) yang berlokasi di desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
Panen udang ini merupakan kegiatan pertama selama kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan di Provinsi Lampung.
Dalam arahannya Edhy menyampaikan bahwa panen raya kali ini merupakan panen udang vaname dari varian yang cukup potensial untuk dibudidayakan dan memiliki peluang yang besar dan diminati dipasaran dunia.
“Saya sudah melihat langsung dan masih ada hal yang perlu diperbaiki, namun semua itu membutuhkan persetujuan masyarakat sebagai pelaku bersama dengan Pemerintah, masih terdapat sekitar 200 hektare lahan tambak yang masih belum maksimal produktivitasnya, yaitu hanya sekitar 1 ton per hektar” ungkapnya.
“Saya melihat hamparan tambak disini yang produktivitasnya besar adalah tambak yang sudah intensifikasi dengan jumlah rata – rata panen mendekati 20 ton, harga udang saat Pandemi covid-19 ini menunjukkan harga yang bagus dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.” imbuhnya.
Lebih lanjut Edhy berharap agar hamparan yang ada dapat dimanfaatkan dengan tidak mengesampingkan kelangsungan hidup tumbuh – tumbuhan, terutama mangrove sehingga hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan lainnya.
Sementara itu Gubernur Lampung menyatakan bahwa dalam waktu dekat, yaitu di Bulan Oktober Kartu Petani berjaya akan diluncurkan, termasuk untuk petani tambak dan nelayan sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para petani tambak untuk memaksimalkan hasil produksi.
Gubernur juga menegaskan bahwa tidak ada izin bagi penambangan pasir di wilayah pesisir, hal ini dilakukan agar lingkungan tidak terganggu dan kesejahteraan nelayan dapat ditingkatkan.
Pada kesempatan kunjungannya, Menteri Edhy Prabowo juga melakukan dialog langsung dengan masyarakat nelayan dan warga pesisir pantai yang menyampaikan beberapa kendala dan permasalahan yang terjadi di daerahnya.
Agus Sujono pimpinan UD. Anugerah sebagai salah satu pembeli udang hasil tambak Binaan mengungkapkan bahwa pihaknya mampu membeli udang dari hasil tambak sebanyak 200 hingga 300 ton setiap bulannya.
Menurut Agus walaupun dalam masa pandemi ini harga untuk komoditi udang cukup bersaing dipasaran dikarenakan beberapa negara tidak memproduksi.
“Untuk harga udang relatif terjangkau untuk pasar dalam negeri, sedangkan untuk pemenuhan pasar luar Negeri, harga cukup kompetitif yaitu untuk harga perkilo dengan size 30/Rp. 94.000, 40/Rp. 83.000, 50/Rp. 73.000, 60/68.000 dan 100/Rp. 57.000,-” ungkap Agus.
Usai melakukan panen raya udang vaname, Gubernur Lampung dan Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Forkopimda Provinsi Lampung, Bupati Lampung Timur, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung dan rombongan melakukan penanaman mangrove di bibir pantai desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai.
Di akhir kegiatan, Menteri beserta rombongan juga meninjau lokasi Pelabuhan Perikanan Pantai di desa Muara Gading Kecamatan Labuhan Maringgai. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).