Bandar Lampung – Komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Ridho Ficardo-Bachtiar Basri di sektor kesejahteraan sosial tak perlu diragukan. Melalui satuan kerja terkait, yakni Dinas Sosial, Pemprov Lampung terus membekali seluruh masyarakat Lampung dengan berbagai macam keahlian, tak terkecuali bagi masyarakat disabilitas netra.
Dalam membekali masyarakat disabilitas netra tersebut, Dinas Sosial Provinsi Lampung menyelenggarakan peningkatan ketrampilan yang dikemas dengan kegiatan “Literasi Difabel Netra dalam Pengembangan Pijat Angkatan I.
Literasi pijat diikuti oleh 40 orang terdiri dari 20 defabel netra dan 20 orang pendamping. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 16 s/d 21 Juli 2018 di Balai Pelayanan Kesehatan Lampung.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni mengatakan, kegiatan bimbingan pemantapan (Bimtap) pijat merupakan pelayanan dan rehabilitasi sosial untuk memperdalam ketrampilan yang telah dimiliki oleh penyandang difabel netra. Dalam pelaksanaan Bimtab pijat tidak hanya terbatas pada massage dan refleksi saja, namun dapat dikembangkan ke pijat shiatsu dan jenis pijat lainnya.
“Penyandang difabel netra tidak perlu dikasiani namun berilah mereka kesempatan. Kita yang Allah ciptakan dalam keadaan tidak disabilitas netra hendaknya lebih berfikiran positif dan tidak memandang rendah pada saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus,” pinta Sumarju.
Sumarju menambahkan, kemampuan disabilitas netra bidang masage/pijat tidak diragukan lagi. Menjamurnya layanan jasa masage dimana-mana adalah peluang bagi para disabilitas netra untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut.
“Hampir setiap salon yang dulunya hanya untuk perawatan wajah dan rambut sekarang bertambah fungsinya juga sebagai tempat refleksi maupun massage tradisional. Tentu ini adalah peluang yang sangat baik,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Sutikno mengatakan, sebelumnya telah dilakukan penjajakan, ditemukan sebanyak 58 orang disabilitas netra yang perlu dilakukan literasi. Namun karena keterbatasan anggaran, pada 2018 ini baru dapat terlayani sebanyak 40 orang se-Provinsi Lampung yang terbagi dalam 2 angkatan. (lan)