Bandar Lampung – Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis secara resmi menutup Diklat Kepemimpinan Tingkat lll Pejabat Administrator di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten Kota se Provinsi Lampung, Jumat (20/7/2018) di Gedung Pusiban Kompleks Kantor Gubernur .
Menurut Pj. Sekdaprov, seluruh agenda pembelajaran yang dilaksanakan saat diklat bertujuan mengarahkan peserta menjadi birokrat tangguh yang bisa menjabarkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Lampung. Selain itu, untuk mempercepat pencapaian Recana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2015-2019.
Hamartoni berharap para kepala satuan kerja (sarker) dapat mendukung dan menindaklanjuti inovasi yang telah dilakukan oleh peserta diklat agar dapat diterapkan di masing-masing organiasi perrangkat daerah (OPD) tempat peserta bekerja. “Saya berharap proyek perubahan ini dapat disikapi dan didukung oleh kepala satker, karena sebaik apapun inovasi yang dilakukan pada proyek perubahan ini, jika tidak didukung maka tidak akan memperoleh apa-apa,” kata Hamartoni.
Hal senada diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung Fahrizal Darminto. Dia berharap setiap OPD bukan hanya mendukung dan meneruskan program kerja yang telah disusun oleh peserta diklat tapi diperlukan pula upaya untuk terus membangun kompetensi apartur dan semangat berinovasi, sehingga Provinsi Lampung untuk Lampung yang sejahtera dan unggul.
Fahrizal menjelaskan diklat diikuti oleh 74 peserta yang terbagi dalam dua kelas. Masing-masing terdiri dari 34 peserta dari Provinsi Lampung dan 40 peserta dari Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung (Kabupaten Mesuji. Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Way Kanan dan Kota Metro).
Fahrizal mengatakan proyek perubahan yang dilakukan peserta diklat telah memenuhi misi RPJMD Provinsi Lampung, yakni 12 proyek perubahan yang mendukung misi 1 (membangun ekonomi dan kemandirian daerah), 6 proyek perubahan untuk misi 2 (membangun infrastruktur), 19 proyek perubahan untuk mendukung misi 3 yaitu meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek dan inovasi. Selain itu, 6 proyek perubahan untuk mendukung misi 4 yakni meningkatkan kualitas pengelolaan SDA, serta 32 proyek perubahan untuk mendukung misi 5 yakni meingkatkan good governance. (Humas Prov/Red)