Tanggamus – Miris, program pembangunan dan penataan sanitasi jamban dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanggamus, melalui Pekon Gisting Permai di buat dengan sembrono. Diduga proyek tersebut dijadikan lahan korupsi oleh ketua kelompok swadaya masyarakat (KSM).
Program yang dimulai pada tahun 2021 lalu, di harapkan oleh masyarakat bisa membantu, khususnya masyarakat Gisting Permai yang belum mempunyai jamban, malah yang justru sebalik nya. Proses pembuatan sanitasi jamban tersebut di buat dengan asal-asalan oleh Ketua KSM Pekon Gisting Permai ketika dilihat dari bentuk bangunannya, Rabu (06/07/2022).
Ketidaklayakan bangunan tersebut bisa dilihat pada lokasi-lokasi dimana program di lakukan di Pekon Gisting Permai. Dimana bangunan nya terlihat tidak layak dan tidak memenuhi standar yang sesuai pada RAB dari Dinas PU sendiri. Pasalnya bangunan yang seharusnya dimaksudkan supaya keluarga penerima manpaat (KPM) merasa nyaman saat menggunakan. Justru malah sebaliknya bangunan jauh dari apa yang menjadi harapan masyrakat.
Menurut keterangan dari salah satu warga Wahono (40) pada saat tim awak media mencoba menelusuri program yang berjalan kurang lebih satu tahun ini mengatakan, bahwa dirinya hanya menerima sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh pelaksana pada saat itu. Karena memang kebetulan dirinya dan orang tua tidak memiliki jamban di rumah.
Wahono menjelaskan, pada saat proses pembangunan sanitasi jamban tersebut berjalan, pribadinya justru ikut mengeluarkan material seperti batu bata kurang lebih 400 buah karena ketua pelaksana memintanya berpartisipasi agar bangunan menjadi layak untuk digunakan.
“Kalau di bilang layak, sepertinya kurang layak sih mas, cuman nama nya bantuan mas, kita tinggal terima-terima aja apa lagi saya kan orang kecil tidak mengerti apa-apa. Mau protes percumah mas, waktu pembangunan juga saya nambah Material batu bata hampir 400 mas,” ungkapnya pada awak media
Sementara itu Kepala Pekon Sukanto dihubungi via teleon dan pesan WhatsApp untuk dimintai keterangan perihal pengerjaan program sanitasi jamban tersebut sampai berita ini terbit masih belum bisa dikonfirmasi. (lan)