Arinal Serahkan Bantuan APD dan Rapid Test untuk Penanganan Covid-19

Maret 27, 2020 | [post-views]
27 Maret

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyerahkan bantuan tahap awal Alat Pelindung Diri (APD) dan Rapid Test Covid-19 dari Pemerintah Pusat kepada petugas garda terdepan pemberantasan virus corona di Provinsi Lampung.

Penyerahan dilakukan Gubernur di Gedung Pusiban, Komplek Kantor Gubernur Lampung, Jumat (27/3/2020).

Adapun bantuan yang diserahkan tersebut yakni APD sebanyak 2.000 unit kemudian, Masker N95 sejumlah 50.000 buah, Cover All Suit sejumlah 2.200 buah dan Masker Bedah sejumlah 5.000 buah.

Selanjutnya, penyerahan Rapid Test kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing sejumlah 2.400 buah.

“Saya berpesan agar logistik ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya kepada seluruh pemakai yang sudah ditentukan,” ujar Gubernur Arinal.

Arinal mengatakan jumlah bantuan tersebut barulah tahap awal, dan akan terus diberikan untuk penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung.

“Tetapi ini baru awal, masih banyak juga yang akan kita bantu pada nantinya karena kita juga sedang melakukan upaya-upaya apa saja yang kita perlukan,” katanya.

Arinal menekankan para Bupati/Walikota juga diperbolehkan melakukan rasionalisasi anggaran untuk menyediakan APD.

“Saya juga telah melakukan koordinasi dengan para Bupati/Walikota agar juga menyiapkan APD ini. Di dalam posisi seperti ini kita boleh melakukan rasionalisasi anggaran, apa saja yang harus disiapkan, kita siapkan dan saya harapkan ini juga sampai di tingkat desa,” katanya.

Untuk di tingkat Desa, Arinal menuturkan bisa menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) namun tetap proposional dalam penggunaannya menghadapi Covid-19.

“Tentunya dana yang dikeluarkan harus proposional, berapa penduduknya apa yang harus dibeli, paling tidak masker dan untuk cuci tangan. Sehingga ada kesigapan desa untuk mempersiapkan desanya masing-masing dari ADD,” ujarnya.

Arinal meminta agar semua ikut bergotongroyong untuk menyelesaikan Covid-19 di Provinsi Lampung.

Termasuk salah satunya, Arinal menegaskan untuk secara disiplin dalam menerapkan physical distancing (menjaga jarak fisik).

“Kita semua berharap Covid-19 dapat diselesaikan secepatnya, mari kita bergotongroyong demi mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya,” katanya.

Pada kesempatan itu, Arinal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampung, para dokter, perawat dan seluruh tenaga medis.

“Mereka menjadi garda terdepan pemberantasan virus corona di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung. Bersabarlah, kuatkan jiwa dan ragamu karena Indonesia, khususunya Provinsi Lampung membutuhkan anda semua. Doa kita sangat kita butuhkan, kerja kita sangat kita harapkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota terus melakukan proses Purchase Order (PO) atau pesanan pembelian terhadap APD dan pendukung lainnya.

“Jadi tidak berhenti sampai yang kita berikan hari ini tetapi kita masih terus berproses untuk PO alat-alat yang dibutuhkan,” ujar Reihana.

Reihana menjelaskan saat ini total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 23 orang, sedang dalam perawatan 17 orang, terkonfirmasi positif 3 orang dan negatif/sembuh 6 orang. Kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 431 orang dan meninggal dunia nol.

Ia menyebutkan, data tersebut agar terus diupdate setiap harinya melalui media sosial Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

“Insya Allah dengan kita bergotongroyong pandemik Covid-19 ini bisa kita lalui secara bersama-sama,” katanya.

Pada kesempatan itu, Reihana menekankan penggunaan Rapid Test diperuntukan bagi PDP.

“Kita harus sama persepsi memberikan penjelasan kepada masyarakat, bahwa Rapid Test itu digunakan bagi PDP. Nanti Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang akan melihat berapa PDP di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

Reihana menyebutkan terhadap tiga orang positif Covid-19 di Provinsi Lampung tersebut bukanlah transmisi lokal melainkan sesudah melakukan pertemuan-pertemuan di luar Provinsi Lampung.

“Tiga orang positif tersebut itu bukan transmisi lokal, begitu kita anamnese Pasien Nomor 1 pertemuan di Bogor, kemudian Pasien Nomor 2 pertemuan di Jogja dan Pasien Nomor 3 berkontak dengan orang asing. Jadi kalau kita berdiam dan patuh dirumah Insya Allah kita akan terhindar dari virus tersebut,” katanya.(Adpim)

Tags in