Bandar Lampung (Biinar.com) – Untuk mengurangi kecurangan pajak restoran dan hotel, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung telah memberlakukan pemasangan typing box di 10 tempat hotel dan restoran di Bandar Lampung.
Namun sudah beberapa bulan di berlakukan pemasangan alat tersebut masih saja ada kecurangan dari pemilik hotel dan restoran tersebut. Yakni tidak menghidupkan typing box pada jam-jam tertentu.
“Ya, dari 10 tempat yang kami pasang, ada 3 tempat yang sering mematikan typing box tersebut, hal ini dari pantauan kami selama pemasangan tersebut,” kata Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Bandar Lampung, Yanwardi , Senin (20/8).
Ia menjelaskan, tiga tempat tersebut yakni, hotel Sharaton, Hotel Swiss-Belhotel, dan Restoran Shabu Kitchen di Mall Boemi Kedaton.
“Tiga tempat tersebut sering mematikan typing box, kalau dari pantauan ya dari jam-jam sibuk mereka mematikannya. Sampai saat ini kami belum tau, mengapa mereka sering mematikan typing box,”ungkapnya.
Padahal sambung dia, dengan pemasangan typing box, pihaknya bisa memantau tranksaksi dari pajak yang diberlakukan untuk hotel dan restoran tersebut.
“Karena dengan typing box ini perolehan data kita akan lebih real, kelihatan jelas disana, transaksi nya langsung terlihat dan terkirim ke kita,”tandasnya.
Terkait dengan tindakan dari Pemkot, Yanwardi mengatakan hal ini bisa sampai berujung pidana dari sektor pajak.
Sementara itu Windi (Humas Swisbell Hotel) membantah hal tersebut. “Nanti coba kami cek dulu,” katanya.
Diketaui saat ini pajak dari rumah makan/Restoran mencapai 57 persen dari target yakni Rp60 miliar. Sedangkan untuk Hotel sudah mencapai 62 persen dari target Rp42miliar. (jal)
