Jakarta – Bursa pencalonan ketua umum Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) dalam Musyawarah Nasional (Munas) di hotel Aston Marina, Ancol, Jakarta, memanas ketika dua nama menteri kabinet gotong royong muncul sebagai kandidat terkuat. Dua kandidat tersebut adalah Menpora, Imam Nahrawi dan Menakertrans, Hanif Dzakiri.
Padahal, Jumat (20/7/2018), mayoritas peserta Munas yang berasal dari berbagai daerah se-Indonesia sepakat untuk mengusung Hanif Dzakiri sebagai calon tunggal dalam kontestasi lima tahunan itu. Namun tiba-tiba, nama Imam Nahrawi muncul dan menggelinding di arena Munas sebagai kompetitor Hanif. Sehingga, suara yang awalnya nyaris menyatu ke Hanif kemudian pecah kongsi. Bahkan, hal itu juga diprediksi penyebab molornya seluruh tahapan pembahasan persidangan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa sejumlah utusan cabang-cabang IKAPMII Jawa Timur saat ini telah kompak dan bersepakat untuk mengusung Imam Nahrawi sebagai calon yang akan mereka dukung. Bahkan sejumlah PC IKAPMII Jawa Timur saat ini juga sedang melakukan konsolidasi pemenangan Imam Nahrawi.
Sama halnya dengan sejumlah PC IKAPMII Jawa Tengah juga terus melakukan konsolidasi untuk mengusung Hanif Dzakiri agar bisa meraih suara terbanyak dalam kontestasi tersebut. “Dua kandidat memiliki pengaruh yang besar, tentu sulit ditebak siapa nantinya yang akan dipercaya memimpin Ikapmii,” ujar salah satu utusan pc Ikapmii dari Jawa Barat.
Saat ini, sejumlah peserta Munas masih melakukan sidang komisi yang nantinya akan dilanjutkan dengan sidang pleno komisi untuk kemudian diteruskan dengan pembahasan tata tertib pemilihan.
Di pembahasan tatib pemilihan ini sejumlah pihak memprediksi akan berjalan alot, sebab kuatnya dukungan kepada kedua kandidat yang cukup berimbang dan dipastikan akan mempertahankan kandidat mereka masing masing.(rilis/red)