Biinar.com – Kabar gembira bagi seluruh masyarakat Lampung. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berencana kembali menggelar Festival Krakatau ke XXVIII 2018, pada 24-26 Agustus. Kegiatan tahunan yang kerap dihadiri oleh pengunjung manca negara ini dipusatkan di beberapa tempat, yakni Lapangan Saburai, Elephant Park, Pulau Anak Krakatau dan Pulau Sebesi Lampung Selatan.
Rangkaian acaranya sebagai berikut. Kegiatan dimulai pada 13 Juli 2018, dengan program “Road to Lampung Krakatau Festifal”. Kegiatan tersebut meliputi Parade Lagu dan Tari Kreasi Lampung, Lampung Fashion, Lampung Run, dan Pemilihan Muli Mekhanai Lampung.
Kemudian acara inti pada Festival Krakatau kali ini adalah “Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai dan Tour Krakatau”. Peserta akan diajak menjelajahi Gunung Anak Krakatau dengan kapal. Lalu ada Lampung Culture and Tapis juga parade aneka kuliner Lampung serta Lampung Krakatau Travel Fair yang menawarkan berbagai paket wisata kepada puluhan buyer baik nasional maupun internasional.
Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis mengatakan, Event Organizer (EO) diharapkan dapat bekerja keras dan mendedikasikan ide-ide kreatif sehingga LKF 2018 lebih baik dari tahun sebelumnya. “Usia LKF sudah menginjak 28 tahun, harusnya di usianya ini event ini dapat terselenggara dengan baik, agar nantinya festival dapat dikenal bukan cuman ditingkat nasional tetapi juga dimata internasional, ” ujarnya, Kamis (5/7/2018).
Hamartoni juga meminta seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung turut serta memeriahkan acara yang sudah dikenal luas tersebut. “LKF bukanlah agenda kegiatan Pemerintah Provinsi saja, LKF adalah hajat Pemerintah Daerah Lampung yang didalamnya ada Pemerintah Kabupaten dan Kota karenanya kita berharap kepada seluruh pimpinan daerah ikut berpartisipasi menyukseskan event ini,” ujar Hamartoni.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Budiharto berharap dukungan seluruh pihak baik pemerintah kabupaten/kota, masyarakat juga media dapat mendukung LKF untuk mengangkat nama Lampung .
“LKF bukan milik pemerintah daerah bukan milik Dinas Pariwisata, pemda harus kreatif mengganggas kegiatan, agar masyarakat terlibat di LKF ini. Sehingga LKF bisa besar dan meriah,” ujarnya. (rls/lan)