BANDARLAMPUNG –Gubernur Muhammad Ridho Ficardo meminta jajarannya untuk membuka akses jalan menuju observatorium astronomical teropong bintang di lokasi Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat dibangunnya observatorium tersebut demi mengembangkan pendidikan di Bumi Ruawa Jurai. “Melalui Tim Perencanaan PUPR kita upayakan jalan ke arah teropong bintang dibuka,” ujar Gubernur Ridho. Jalan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan infrastruktur penunjang Pariwisata dan Pendidikan. “Teropong bintang ini sangat erat kaitannya dengan pendidikan yang mencerdaskan bagi anak-anak kita. Maka menjadi penting untuk dikembangkan,” tambah Gubernur.
Untuk mempercepat pembangunan, pada Jumat (5/1/2018), Tim Perencanaan Dinas PUPR Provinsi Lampung turun ke lokasi untuk meninjau langsung lokasi tempat pembangunan teropong bintang. Saat meninjau dan melakukan observasi di lokasi, tim juga meninjau hasil pembukaan jalan akses menuju lokasi teropong bintang dengan melakukan beberapa pengamatan teknis. Misalnya terkait kelandaian jalan dan berbagai kebutuhan bangunan pelengkap, rambu pengaman jalan, drainase dan sejumlah hal teknis lainnya. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Perencanaan dan Pelaporan Zaily Fahmy mendampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Lampung Budhi Darmawan.
Zaili menjelaskan bahwa saat ini lokasi badan dan bahu jalan yang sudah dibuka yakni dari hutan disulap menjadi jalan. “Panjang jalan yang telah dibuka pada Tahun Anggaran 2017 kemarin sepanjang 12,250 Km dengan lebar badan jalan 9 meter yang rencananya 5 meter untuk perkerasan jalan dan masing-masing 2 meter untuk bahu jalan,” ujarnya.
Dari hasil Survey dan observasi yang dilakukan oleh Tim Perencanaan PUPR Provinsi Lampung, direncanakan untuk tahun anggaran 2018 ini dilakukan pengerasan jalan dengan memberi lapisan pondasi sebagai sub pondasi dasar (Subbase) dengan LPB dan pondasi dasar (Base) dengan LPA serta beberapa gorong-gorong/ Box culvert yang diperkiraan sebanyak 10 buah. Juga akan dibangun jembatan sebanyak 3 buah dengan menggunakan jembatan type gelagar beton (GTI) kelas B.
Selain itu, di beberapa titik lokasi jalan dimungkinkan nantinya ada perbaikan Alignement Vertikal dikarenakan daerah tersebut merupakan perbukitan sehingga persentase elevasi kelandaian sedikit kurang nyaman. “Selanjutnya lokasi tersebut akan dicermati dan ditempatkan pula benerapa saluran- saluran air pengaman jalan, drainase dan perkuatan tebing.” tutur Zaili. (humas/red)