Tim mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) meraih prestasi membanggakan dalam ALSA Indonesia Memorial Writing Competition (AIMWC) 2024, yang diselenggarakan ALSA Indonesia bekerja sama dengan HukumOnline.
Mereka meraih 1st Runner-Up Best Prosecutor Memorial dan 1st Runner-Up Best Defendant Memorial pada Rabu, 27 November 2024 secara daring.
Tim yang terdiri dari Bianca Aprilia Yulizar (Angkatan 2021), Kezya Luzanta Felyza (Angkatan 2021), dan Natalia Anggie (Angkatan 2023) ini harus bersaing dengan tim-tim lain dari berbagai universitas di Indonesia.
Dengan bimbingan akademik yang kuat dan persiapan intensif, mereka berhasil menunjukkan analisis hukum yang mendalam dan argumentasi yang terstruktur dalam memorial yang mereka susun.
Kompetisi tahun ini mengangkat tema “Pertanggungjawaban Pidana Internasional atas Kejahatan terhadap Kemanusiaan Mengenai Studi Kasus Pemindahan Paksa dan Militerisasi di Perbatasan”.
Tim peserta diminta untuk menganalisis sebuah kasus fiktif yang mengangkat isu pemindahan paksa penduduk, penggunaan kekuatan militer secara berlebihan, serta dampaknya terhadap hak asasi manusia dalam yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Dalam penyusunan memorial, tim ini melakukan analisis mendalam terhadap fakta kasus, merujuk pada putusan-putusan ICC, serta menelaah prinsip keharusan dan kesebandingan dalam hukum humaniter internasional.
Mereka berusaha membuktikan tindakan yang dilakukan terdakwa dalam kasus tersebut memenuhi unsur kejahatan terhadap kemanusiaan dan harus dipertanggungjawabkan di hadapan hukum internasional.
Tim mulai mempersiapkan diri sejak pendaftaran kompetisi resmi dibuka. Mereka mempelajari aturan kompetisi, memahami format memorial, serta menyusun strategi penulisan dan argumentasi hukum. Meskipun kompetisi ini dilakukan secara daring, mereka tetap merasakan atmosfer persaingan akademik yang ketat.
Salah satu tantangan terbesar bagi tim ini adalah mendalami hukum pidana internasional, yang belum banyak dipelajari dalam perkuliahan mereka. Oleh karena itu, mereka harus melakukan riset mendalam, memahami konvensi internasional, serta menelaah putusan-putusan dari pengadilan internasional untuk memperkuat argumentasi mereka.
Selain itu, mereka harus memastikan memorial yang disusun memiliki koherensi dan kesinambungan, sehingga argumen yang disajikan dapat meyakinkan dewan juri yang berasal dari kalangan akademisi dan praktisi hukum internasional.
Keikutsertaan dalam AIMWC 2024 bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga merupakan sarana bagi tim untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, analisis hukum, dan penulisan akademik dalam bahasa Inggris.
Mereka juga berharap lebih banyak mahasiswa hukum yang tertarik untuk mendalami penulisan memorial dalam hukum internasional, karena keterampilan ini sangat berharga dalam dunia akademik dan profesional.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ALSA Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi ini atas kesempatan yang diberikan. Saya juga berharap teman-teman dan adik-adik di fakultas hukum terinspirasi mengikuti lomba penulisan memorial,” ujar anggota tim saat diwawancara Senin, 17 Februari 2025