Bandar Lampung, (biinar.com) — Tim Panitia Percepatan Pemekaran Daerah (TPPD) Kabupaten Lampung Selatan bersama Tim Daerah Otonomi Baru (DOB) Natar Agung tengah merencanakan pemekaran Kabupaten Banda Negara. Kabupaten baru ini diproyeksikan akan mencakup kecamatan strategis seperti Natar, Jatiagung, Tanjung Bintang, Merbau Mataram, dan Tanjungsari. Dengan keberadaan Bandara Radin Inten II dan Kawasan Industri Tanjung Bintang, wilayah ini memiliki potensi ekonomi yang besar.
Pemekaran ini berpotensi memunculkan tantangan, terutama bagi Lampung Selatan yang akan kehilangan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kecamatan-kecamatan produktif tersebut. Hal ini dapat berdampak pada daya tarik investasi di wilayah yang ditinggalkan.
Akademisi Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Surya Tri Esthi WH, ST, M.PWK, menilai bahwa rencana pemekaran ini berpotensi memunculkan masalah kompleks, karena kecamatan yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial, seperti Bandara Radin Intan, ITERA, Pusat Perindustrian Tanjung Bintang serta kawasan Kawasan Kota Baru, akan masuk ke dalam wilayah, sehingga berpotensi mengurangi PAD Lampung Selatan.
Ia pun menyarankan agar Lampung Selatan mengembangkan sektor pariwisata di wilayah pesisir sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.
“Bila pemekaran terjadi, salah satu potensi terbesar Lampung Selatan untuk menggerakan sektor ekonominya adalah dengan mengembangkan wilayah pesisirnya. Panjangnya garis pantai di Kabupaten Lampung Selatan serta potensi ekonomi kelautannya berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi melalui sektor perikanan dan pariwisata,” Ujar Surya, Senin (10/02/2025)
Selain itu, menurtunya, pesisir Lampung Selatan juga memiliki potensi untuk pengembangan sektor industri kelautan dan pengolahan hasil laut yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Potensi Pariwisata dan Peluang Investasi
Surya yang juga anggota Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAPI) menyampaikan, dalam konteks nasional, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Lampung Selatan merupakan pintu masuk utama ke Pulau Sumatera dan memiliki Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), seperti kawasan Gunung Krakatau dan sekitarnya.
Dengan potensi tersebut, sektor pariwisata dinilai mampu meningkatkan perekonomian daerah, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan PAD melalui sektor pariwisata dan industri berbasis kelautan.
Salah satu peluang investasi terbesar di wilayah ini adalah rencana pembangunan dan pengembangan Bakauheni Harbour City. Proyek ini dirancang sebagai kawasan terpadu yang menghubungkan kawasan pelabuhan, transportasi, dan pengembangan kawasan komersial serta pariwisata,
“Dengan posisi strategisnya, proyek ini dapat menarik minat investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor infrastruktur, perhotelan, perdagangan, hingga industri kreatif,” tambah Surya.
Selain itu, pesisir Lampung Selatan juga memiliki sejumlah destinasi wisata yang telah berkembang, seperti seperti Pantai Bakauheni, Pantai Rio By The Beach, dan Pantai Minang Rua. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini bisa menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan investor, serta berkontribusi dalam meningkatkan PAD.
Surya juga menekankan pentingnya prinsip keberlanjutan dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kelautan. Pengembangan ini harus memanfaatkan potensi alam dan budaya yang ada tanpa merusak ekosistem, serta mendorong pengelolaan yang ramah lingkungan. Dengan begitu akan menciptakan multiplier effect yang sangat besar, dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor pendukung lainnya seperti transportasi, perdagangan, dan jasa.
“Ivestasi pariwisata ini tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, memperkuat ekonomi regional, dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan Lampung Selatan pasca rencana pemekaran terealisasi,” jelasnya.
Langkah Stategis Pemerintah Daerah
Lebih lanjut, Surya menekankan bahwa pemerintah daerah perlu mengambil langkah strategis untuk mendukung investasi di sektor pariwisata. Menurtunya, pemda harus fokus meningkatkan investasi di sektor pariwisata sebagai upaya strategis untuk menjaga kestabilan ekonomi dan meningkatkan PAD jika pemekaran Bandar Negara terealisasi.
“Pemerintah Lampung Selatan harus fokus pada kebijakan tata ruang dan regulasi yang mendukung investasi di sektor ini. Dengan pengembangan yang berkelanjutan, pariwisata tidak hanya mendongkrak ekonomi daerah tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” tutupnya. (Amd)