Bandarlampung (biinar.com) – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yakin harga beras di daerahnya akan stabil setelah berlangsungnya panen padi pada Oktober mendatang.
“Untuk kenaikan harga beras itu terjadi saat ini, mudah-mudahan Oktober ini bisa kembali stabil,” ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan fluktuasi harga tersebut terjadi karena jumlah panen padi belum melimpah di daerahnya.
“Oktober nanti akan ada panen jadi harga bisa kembali stabil, ini berfluktuasi harganya karena belum panen. Beberapa waktu lalu sudah ada tanam padi dan bulan depan bisa panen jadi permintaan beras masyarakat akan bisa terpenuhi,” katanya.
Ia pun segera melakukan koordinasi dengan bupati dan walikota di daerahnya agar bisa memantau harga beras di daerah masing-masing agar terkendali serta stabil.
“Selain itu untuk kembali menstabilkan harga beras yang berfluktuasi di pasaran, Bulog sudah melakukan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), jadi harapannya bisa kembali turun harga beras terutama saat panen bulan depan,” ucapnya.
Tanggapan lain dikatakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo.
“Untuk menstabilkan harga beras di pasaran, saat ini sedang terus berlangsung kegiatan SPHP,” kata Nurman Susilo.
Dia menjelaskan saat ini harga beras SPHP dari gudang Bulog dijual dengan harga Rp9.950 per kilogram, sedangkan untuk harga eceran tertinggi (HET) beras ditingkat konsumen Rp10.900 kilogram.
“SPHP ini sudah dilakukan di 79 pasar dan 244 toko di pasar, mudah-mudahan bisa menurunkan harga beras. Ditambah lagi dengan adanya penyaluran bantuan sosial beras 10 kilogram ini diharapkan pula bisa mengurangi kenaikan harga beras di pasaran,” tambah dia lagi.
Berdasarkan data pusat informasi harga pangan strategis nasional (SPHP) pada Selasa (5/9) harga beras di beberapa pasar tradisional di Lampung meliputi beras kualitas bawah I Rp12.350 per kilogram ada kenaikan Rp100 per kilogram, lalu beras kualitas bawah II dijual dengan harga Rp12.500 per kilogram atau naik Rp250 per kilogram.
Selanjutnya untuk beras kualitas medium I mengalami kenaikan harga sebesar Rp150 per kilogram menjadi Rp12.650 per kilogram, beras kualitas medium II seharga Rp12.850 per kilogram ada kenaikan harga sebesar Rp150 per kilogram, beras kualitas super I harganya tetap Rp13.550 per kilogram, dan untuk beras kualitas super II mengalami kenaikan Rp100 per kilogram menjadi Rp13.500 per kilogram. (Naz)