Lampung Timur – Pancasila sebagai ideologi bangsa harus terus dipertahankan dan dilestarikan oleh setiap warga negara ditengah-tengah arus globalisasi guna mewujudkan persatuan dan kesatuan.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPR D Lampung H. Noverisman Subing SH MM saat memberikan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila bagi tokoh masyarakat di Kecamatan Way Sekamoung, Lampung Timur, (14/8/2023).
Menurut Nover –sapaan akrabnya–, mempertahankan Ideologi Pancasila selain untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan, juga demi kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Terbukti, kata dia, sudah beberapa kali ada yang ingin merongrong dan mengganti ideologi Pancasila ke ideologi lain selalu tersingkirkan dari bumi nusantara ini.
“Pemahaman akan ideologi Pancasila ini harus terus ditanamkan ke setiap sanubari masyarakat Indonesia sejak dini agar masyarakat kita bisa paham bahwa ideologi Pancasila sebagai dasar negara,” tuturnya.
Pandangan hidup itu, tambah dia, bukan semata-mata satu suku kata saja tapi Pancasila itu merupakan sari dari pada kehidupan masyarkat kita yang sudah ada sejak nenek moyang kita dahulu.
“Pancasila yang berisi lima sila harua kita tanamkan sejak dini kepada anak-anak kita mulai dari taman kanan-kanak hingga dewasa, agar mereka mengerti betapa mulianya para pendiri bangsa ini yang telah merumuskan dasar dan ideologi Pancasila,” ujar Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung itu.
Pancasila, tambahnya, sebagai pandangan dan penganggan hidup yang berisikan lima sila itu merupakan cerminan hidup bangsa yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita, makanya Pancasila harus tetap dipertahankan dan dilestarikan.
“Tanamkan lima sila yang ada di Pancasila kepada anak-anak kita, kalau mereka paham akan makna ke lima sila itu Insya Allah dengan sendirinya bisa menangkal berbagai perkembangan dunia luar yang tak sesuai dengan ajaran, adat, budaya yang telah diwarisi para nenek moyang kita,” kata pemilik sapaan akrab Kanjeng itu.
Di era globalisasi, lanjut dia, penjajahan baru melalui budaya, kultur, teknologi seperti gadget dan sejenisnya makin deras. Karenanya, generasi milenial ini harus menjadi perisai Pancasila, memiliki daya kritis dan budaya literasi sehingga tidak tergerus zaman. (Advetorial)